Penentuan Arah Kiblat Mushola Rumah

     Ilmu Falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit-khususnya bumi, bulan, dan matahari-pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi. didalam ilmu falak juga dipelajari cara menentukan arah kiblat, salah satunya dengan menggunakan metode utara sejati (true north).  Berikut merupakan contoh laporan dari praktek penentuan arah kiblat pada mushola rumah yang dapat didownload pada link di bawah ini  Laporan Penentuan Arah Kiblat Mushola Rumah   Semoga dapat bermanfaat.  Terima Kasih

Essay tema nasionalis dan agamis

Santri Memimpin Negeri

Di era globalisasi ini banyak budaya asing yang mudah masuk ke Indonesia, seperti trend fashion, teknologi, otomotif, dan budaya lainnya. masyarakat Indonesia sangat gemar sekali mengikuti perkembangan mode sehingga cara berpakaian masyarakat Indonesiapun menjadi kebarat-baratan. Hal ini sungguh tidak sesuai dengan budaya Indonesia itu sendiri.  Cara berpakaian yang kebarat-baratan mencerminkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma agama, karena pakaian yang kebarat-baratan cenderung menampakkan aurat.
Ada istilah Don’t  judge book by the cover. Jangan menilai buku  dari covernya akan tetapi nilailah dari isinya. Hal itu tidak berlaku untuk menilai seseorang. Mungkin orang yang berpenampilan buruk belum tentu buruk, tetapi orang yang baik akan selalu berpenampilan baik. Dalam Al - Qur’an surat an nur ayat 31 yang artinya “ …katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaknya mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa Nampak dari padanya. Dan hendaknya mereka menutup kain kudung ke dadanya…” karena menutup aurat adalah kewajiban, maka orang yang menutup aurat belum tentu baik akan tetapi orang yang baik pasti akan menutup auratnya.
Santri adalah orang-orang yang belajar di pondok pesantren dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. para santri di pondok pesantren dibekali dengan ahlakul karimah, cinta sesama, dan cinta kepada bangsa. Di pondok pesantren para santri belajar berbagai kitab seperti nahwu sharaf, imriti, dan kitab kuning lainnya. mereka juga diajari tentang kedisiplinan, kerukunan, dan kebersamaan. Hidup bersama dengan banyak orang akan membuat jiwa kepemimpinannya terlatih.
 Jika melihat pada masa kemerdekaan, maka peran para santri di Indonesia sangat besar karena santri-santri yang dipimpin para ulama berada di garis terdepan untuk ikut membela bangsa Indonesia melawan penjajah. Misalnya para santri yang dipimpin oleh KH Wahid Hasyim yang membela bangsa Indonesia di daerah Jombang  Jawa Timur. Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “ Hubbul wathan minal iman “, cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Sehingga apapun akan mereka lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tersebut. Meski harus mengorbankan nyawa sekalipun.
Santri pada saat ini tidak hanya belajar tentang agama, mereka juga belajar ilmu sains, teknologi, ilmu pengetahuan umum, ilmu kedokteran dan ilmu – ilmu lainnya. sekarang banyak santri juga menjadi mahasiswa, yaitu mereka belajar di Pondok Pesantren dan di Universitas. Pada pagi hingga sore mereka belajar di Universitas dan ketika malam mereka belajar di Pondok pesantren. Oleh karena itu tidak ragu jika santri akan pandai dalam segala hal, baik urusan dunia maupun akhirat.
Di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga banyak mahasiswa yang juga menjadi santri, mereka juga tidak kalah dengan mahasiswa lainnya. Mereka bahkan bisa memimpin di sebuah organisasi. Mereka adalah penerus bangsa yang sebenarnya. Para mahasiswa yang agamis, bukan hanya pintar tetapi juga tahu dan memahami betul tentang agama.
Banyak orang yang beranggapan bahwa santri itu kuno, tidak mengikuti mode dan tidak kekinian. Begitulah anggapan orang yang hanya berpikir tentang masa – masa dunia, yang mereka pikirkan hanya dunia, dan bagaimana cara mengikuti perkembangan global ini. Santri memang tidak mengikuti perkembangan global dan tidak kekinian masalah fashion karena santri tidak membutuhkan fashion yang kebarat – baratan dan santri itu kekinian masalah agama.
Kata siapa santri tidak bisa memimpin negeri? Lihat saja alm gusdur, beliau adalah orang bersarung ( santri ) yang bisa masuk ke gedung kenegaraan bahkan duduk di bangku presiden. Justru orang seperti beliaulah yang seharusnya memimpin negeri. Dengan bekal agamis, amanah akan selalu terjaga, dan kesejahteraan akan tercapai. Dengan begitu negara akan aman, damai, dan sejahtera.
Jika para pejabat di Indonesia seperti alm gusdur yang pintar, intelektual, dan juga agamis maka Indonesia akan menjadi lebih baik dari sekarang. sangat disayangkan akan banyaknya pejabat Indonesia yang korupsi dan memakan uang rakyat. Meraka adalah tikus – tikus bangsa yang bertopeng. Mereka dipilih oleh rakyat yang seharusnya bisa mensejahterakan rakyat akan tetapi mereka justru menyengsarakan rakyat. Kenepa itu bisa terjadi ? karena mereka tidak agamis, mereka hanya memikirkan diri mereka, dunia mereka, dan kesenangan mereka semata. Para koruptor jelas jauh dengan sang kholik, apalagi menjadi agamis.
Oleh karena itu pejabat – pejabat di Indonesia harusnya pejabaat yang memiliki keagamaan tinggi. Andai saja pejabat Indonesia adalah seorang hafidz hafidzah maka mereka pasti akan menjaga amanah karena mereka sangat tahu betul tentang agama dan takut pada Allah SWT.

Santri adalah generasi penerus bangsa yang sebenarnya. Tidak ada yang tidak mungkin. Bisa saja lima atau sepuluh tahun yang akan datang gedung MPR DPR akan diisi oleh para santri bahkan kursi presidenpun bisa saja akan di duduki oleh para santri seperti alm Gusdur. Jadi bersiaplah untuk menjadi pemimpin untuk para santri. Generasi sekarang adalah generasi santri memimpin negeri.

Comments

Popular posts from this blog

makalah kerajaan kerajaan islam di indonesia

Download soal UM-PTKIN 2017

Soal mandiri UIN Sunan Kalijaga tahun 2017