Penentuan Arah Kiblat Mushola Rumah

     Ilmu Falak adalah ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit-khususnya bumi, bulan, dan matahari-pada orbitnya masing-masing dengan tujuan untuk diketahui posisi benda langit antara satu dengan lainnya, agar dapat diketahui waktu-waktu di permukaan bumi. didalam ilmu falak juga dipelajari cara menentukan arah kiblat, salah satunya dengan menggunakan metode utara sejati (true north).  Berikut merupakan contoh laporan dari praktek penentuan arah kiblat pada mushola rumah yang dapat didownload pada link di bawah ini  Laporan Penentuan Arah Kiblat Mushola Rumah   Semoga dapat bermanfaat.  Terima Kasih

Rangkuman buku "Gandhi The Man"




Rangkuman oleh:


Nur Faridah
25
XI MIPA 6
SMAN 1 Wonosobo






  
Daftar Isi

Sampul…………………………………………………………………………..…1
Rangkuman oleh…………………………………………………..…………...…..2
Daftar isi……………………………………………………………………….…..3
Identitas buku……………………………………………….…………………......4
Bab 1
Gandhi dahulu dan sekarang………………………………………………………5
Bab 2
Transformasi…………………………………………………………………..…..7
Bab 3
Jalan kasih saying…………………………………………………………...……..9
Bab 4
Ibu dan anak…………………………………………………………….………..10
Bab 5
Gandhi yang agung………………………………………………………..……..11
Bab 6
Kronologi, peta, dan catatan………………………………………………….....12
Bab 7
Penutup…………………………………………………………..……………….13






Identitas Buku


1.      Judul               : Gandhi The Man
2.      Pengarang       : Eknath Easwaran
3.      Penerjemah      : Yendhi Amalia dan Hari Mulyana
4.      Penerbit           : Penerbit Bentang ( PT Bentang Pustaka )
5.      Cetakan           : Pertama
6.      Tahun Terbit    : November 2013
7.      Tebal Buku      : xvi + 265 halaman





Bab 1
Gandhi, Dahulu dan Sekarang

Dibesarkan dalam India nya Gandhi
Aku lebih suka mengatakan bahwa aku dibesarkan dalam India-nya Gandhi, bukan dalam Indian-nya Inggriskarena ia mendominasi duniaku layaknya sebuah patung raksaasa.
Masa-masa kuliahku merupakan masa yang penuh gejolak dalam urisan Negeri India. Pada malam hari, tanggal 31 desember 1927 kongres India mendeklarasikan kemerdekaan dan mengibarkan bendera India. Semboyannya, murni Gandhi, berasal dari kitab tertua kami: Satyam eva gayate ‘kebenaran selalu menang’. Jawaharlal Nehhru mengatakan bahwa pada malam itu “kami telah membuat janji dengan takdir”. Seperti halnya orang-orang Amerika dengan Deklarasi Kemerdekaan meraka, kamiu juga telah membuat janji dengan perang.

The salt march
Semua ini akan menjadi perang tanpa senjata. Pada Maret 1930, Gandhi menulis kepada British Viceroy bahwa ia bermaksud untuk mengulirkan perlawanan tanpa kekerasan dengan bergerak menuju laut untuk melanggar sebuah undang-undang yang menjadikan penjualan dan pembuatan garam sebagai monopoli pemerintah. Gandhi menambahkan bahwa ia akan menerima konsekuensinya dengan gembira dan bahwa ia mengundang seluruh India untuk melakukan hal yang sama.
Aksi nirkekerasan tetap bertahan. Kami “mempertahankan sumpah” hari demi hari, mengisi penjara sampai penuh sesak secara harfiah. Banyak veteran dari tempo itu mengenang masa mereka di penjara sebagai titik puncak dalam kehidupan mereka, Gandhi telah menciptakan rencana kehormatan untuk aksi “menderita demi kebenaran”.

Gandhi di ashram-nya
Pendidikan tingkat sarjana membawaku ke universitas di India pusat, sangat dekat dengan ashram-nya Gandhi, sebuah komunitas kecil yang disebut Sevagram “desa pelayanan”.
Gandhi adalah pria usia tujuh puluhan yang setiap hari terbebani oleh tanggung jawab atas empat ratus juta jiwa. Ia pastinya hidup dibawah tekanan berat lima belas jam sehari, setiap hari, selama barangkali lima puluh tahunan. Mengapa ia tidak terlihat seperti kepayahan? Bagaimana ia bisa menjaga kesegaran ini? Apa yang menjadi sumber dari vitalitas dan selera humor yang rupanya tidak terbatas ini?
Ayat-ayat dari Gita merupakan kunci dalam kehidupan Gandhi. Ayat-ayat ini bukan menjelaskan seorang pemimpin politik, melainkan seoranghamba Tuhan, dengan kata-kata yang paling tinggi yang mungkin diucapkan oleh manusia. Ayat-ayat ini tidak mengatakan apa yang harus dilakukan dengan hidup kita, tetepi apa yang harus menjadi tujuannya. Itu semua adalah universal.

nirkekerasan
Gandhi menjelaskan bahwa kejahatan hanya akan menjadi nyata selama kita mendukungnya. Hakikat dari berpegang pada kebenaran adalah menarik dukungan dari apa yang salah. Jika cukup banyak orang yang melakukan ini, bahkan ia menegaskan bahwa jika ada satu orang saja yang melakukannya dengan sungguh-sungguh, kejahatan pasti akan tumbang akibat kurangnya dukungan.

Pesan Gandhi
nirkekerasan merupakan pola pikir, pola hidup, bukan sebuah taktik, melainkan sebuah cara untuk mendayagunakan kasih saying dalam menyelesaikan masalah, memperbaiki hubungan, dan secara umum meningkatkan kualitas hidup kita.
Kehidupan spiritual tidak berarti harus menarik diri ke biara atau gua-gua. Semua itu bisa dikejar ditengah-tengah keluarga, komunitas, dan karier pelayanan tanpa pamrih.


  

Bab 2
Transformasi

Tahun-tahun awal di India, London, dan Afrika Selatan
Tidak ada yang istimewa dari Mohandas Karamchand Gandhi yang lahir pada tanggal 2 Oktober 1869, kecuali mungkin bahwabia memang benar-banar pemalu. Ia tidak memiliki bakat yang luat biasa. Ia menyelesaikan sekolah sebagai murid yang sedikit kurang dari rata-rata.
            Pada umur 13 tahun, saat masih duduk di sekolah tingkat atas, Gandhi menikah dengan Kasturbai.
            Gandhi lulus dari sekolah tingkat atas dengan nilai rata-rata yang pas-pasan dan dengan keras kepala melanjutkan ke perguruan tinggi. Pamannya menyarankan Gandhi harus pergi ke London untuk belajar hukum, hanya butuh tiga tahun untuk menjadi seorang pengacara dan ijasah dari London di India-nya Inggris tampak menjajikan untuk memebawa kesuksesan.
            Bulan-bulan pertama di Inggris merupakan mimpi buruk baginya. Segala hal disekitarnya sangat berbeda, semua yang ia katakan dan ia lakukan tampak janggal.
            Setelah tiga tahun di London, Gandhi berhasil lulus dalam ujian, dipanggil sebagai pengacara, dan mendaftarka diri di Pengadilan Tinggi. Pada hari berikutnya ia berlayar pulang, kaver tentang ibunya yang sakit benar-baner membuatnya menderita. Kakak laki-lakinya menanti kedatanganya di dermaga, ibu mereka telah meninggal sebelum Gandhi sempat kembali. Tahu betapa ia mencintai ibunya, mereka menunda memberitahunya.
            Gandhi mengubur kesedihannya dan  berusa untuk mengalihkan perhatian pada masa depannya yang menjajikan di bidang hukum. Namun, di Rajkot, kota tempat ia bersekolah dulu, ia segera menjadi orang gagal. Bukan saja ia tidak tahu bagaimana menerapkan prinsip-prinsip hukum ke dalam situasi tertentu, pembelajarannya tentang buku-buku Inggris tidak sedikitpun memberinya pengetahuan tentang hukum India.
            Di Bombay juga tidak lebih baik. Kolega-koleganya mulai mengolok-olok dengan sebutan “pengacara tanpa tas”.
Melalui kakaknya, sebuah perusahaan muslim lokal menawari Gandhi kontrak satu tahun dengan kantor meraka di Afrika Selatan.ua mendapatkan posisi sebagai juru tulis rendahan, jauh di bawah gaji dan gengsi yang layak untuk pendidikan Inggris-nya.
            Kemudian, tanpa sadar Gandhi telah menemukan rahasia kesuksesannya. Ia mulai memandang setiap kesulitan sebagai peluang untuk pelayanan, sebuah tantangan yang bisa memancing sumber kecerdasan dan imajinasi yang lebih besar dari dalam dirinya. Dan pada umur 27 tahun Gandhi berada di puncak kekayaan, semua yang ia inginkan akhirnya berada di dalam genggamannya. Ia telah mencapai tahap ketika kebanyakan eksperimen anak muda mencapai akhir.
            Cita-cita akan pelayanan tanpa pamrih telah mempengaruhi Gandhi dan menyebabkan perubahan drastis dalam setiap aspek kehidupannya. Gandhi tak lagi terlihat dalam balutan pakaian Eropa yang mahal, ia telah menyederhanakan setiap bagian kecil dalam rumah tangganya.
            Perjuangan dalam negeri di Afrika Selatan menjadi tempat latihan Gandhi dalam mempelajari seni ”hidup untuk orang lain dibandingkan dengan diri sendiri”. Kelak ia akan menerapkan pelajaran yang sama dalam skala global sehingga pada akhirnya seluruh dunia menjadi keluarganya.




Bab 3
Jalan kasih sayang

Nirkekerasan di Afrika Selatan dan India
“saya menolak kekerasan karena saat terlihat menghasilkan kebaikan, kebaikan itu hanyalah sementara, keburukan yang dihasilkan adalah kekal”. Ucap Gandhi. Ia membuat keputusan untuk tidak pernah menyerah pada kekerasan. Dan tidak pernah menggunakan kekerasan untuk memenangkan sebuah tujuan.
Pada tahun 1906, ketika Gandhi berumur 37 tahun, pendirian yang mendalam ini berkembang menjadi inspirasi untuk perlawanan tanpa kekerasan besar-besaran. Satyagraha, nam yang Gandhi berikan pada cara baru dalam mengatasi ketidakafilan ini, berarti berpegang pada kebenaran. Gandhi menguji satyagraha di Afrika Selatan selama tujuh tahun dan memperlihatkan bahwa itu bekerja. Ia pulang ke India sebagai pensiunan yang berpengalaman dalam perlawanan tanpa kekerasan. Ia yakin bisa membenaskan India secara politik dari kekuasaan Inggris tanpa perang, tanpa kekerasan, jika pendududk India bersedia menerima kepemimpinanya dan patuh sepenuhnya dengan syarat tanpa kekerasan yang ia sodorkan ke hadapan mereka.
Satya dan Ahimsa, kebenaran dan nirkekerasan, menjadi semboyan tetap Gandhi. Dalam pengalamannya keduanya adalah dua sisi mata uang yang sama, dua cara dalam memandang kenyataan yang dialami. Ia berkampanye dari Himalaya ke selatan hingga Ceylon. Dimana-mana pesannya tetap sama, “kita semua adalah satu, ketika kau mengakibatkan penderitaan kepada orang lain, kau membawa penderitaan kepada dirimu sendiri. Ketika kau melemahkan orang lain, kau melemahkan dirimu sendiri, melemahkan seluruh bangsa”.
            Pada 1 Januari 1930, tepat tengah malam, kongres india mengangkat bendera atas sebuah Negara baru untuk mengantarkan perjuangan itu menuju kemerdekaan seutuhnya.
Gandhi begitu sering ditahan, ia begitu terlepas dari lingkungan fisiknya sehingga masuk penjara tidak mengganggu pekerjaannya sama sekali. Baginya penjara bukan sebuah penderitaan, melainkan puncak dari kejayaan karena ia tahu bahwa kemampuan untuk berani menderita demi cita-cita yang lebih tinggi adalah kekuatan yang akan membuat semua pria dan wanita di India merdeka.
            Gandhi mendapat undangan dari Lord Irwin di sel Penjara Yeravda, ia diundang untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar di London.




Bab 4
Ibu dan anak

Bhagavad Gita sebagai sumber kekuatan spiritual
            Seorang jurnalis dari Amerika yang telah mengikuti misi Gandhi selama bertahun-tahun dengan penuh kekaguman pada akhirnya bertanya kepadanya, “Bisakah Anda sebutkan rahasia hidup Anda dalam tiga kata?”
“iya”, jawab Gandhi yang tak kuasa menolak tantangan sambil terkekeh “tinggalkan dan nikmatilah!”. Bagi Gandhi, keseluruhan isi Bhagavad Gita hanyalah tafsiran tiga kata sederhana itu yang menjadi puncak kebijaksanaan manusia. Ketiga kata tersebut memiliki makna bahwa untuk dapat menikmati hidup, kita tidakboleh dengan egoisnya bergantung pada apapun, uang, harta benda, kekuasaan, atau gengsi, bahkan keluarga atau teman. Ketika kita melekat pada hal-hal tersebut kita menjadi tahanannya.
Selama Konferensi Meja Bundar di London, Gandhi memperjuangkan misi kemerdekaan India pada setiap detik hari-harinya. Hal ini menjadi daya tarik spontan yang langsung memikat masyarakat Inggris karena mereka merasa Gandhi seutuhnya adalah serupa dengan pesan-pesan yang ia perjuangkan.
Keberaniaan bukanlah sesuatu yang dimiliki Gandhi sejak lahir. Bahkan pada waktu kecil ia takut pada pencuri, hantu dan ular. Gandhi hanya memiliki kapasitas ketahanan diri yang terus berkembang dan hasrat tinggi untuk membuat dirinya lebih kuat.
Seorang pelayan tua keluarga Gandhi yang bernama Rambha adalah orang pertama yang membantunya, “tidak ada salahnya mengakui bahwa kamu takut”, katanya. “namun ketika sesuatu mengancammu, alih-alih melarikan diri, tetaplah diam di tempat dan ucapkan mantra rama, rama berulang-ulang dibenakmu. Ini bisa mengubah rasa takut menjadi keberanian”.




Bab 5
Gandhi yang Agung

Nirkekerasan dalam segala perkara kehidupan

“cinta tidak pernah meminta, ia selalu memberi. Cinta selalu menderita tidak pernah membenci, tidak pernah membalas dendam demi dirinya sendiri”.

“kita harus menjadikan kebenaran dan nirkekerasan tidak hanya sebagai praktik individu, tetapi juga untuk dipraktikan oleh kelompok, masyarakat, dan negara. Itulah mimpi saya. Saya akan hidup dan mati demi mewujudkan mimpi    ini. Keyakinan saya akan membantu saya menemukan kebenaran-kebenaran baru setiap harinya”.


Pada malam hari ketika tragedi akhir terjadi. Gandhi sedang berada di Delhi menikmati detik-detik terakhir dalam permohonan untuk penyatuan Hindhu-Islam. Ketika tiba saatnya untuk doa bersama, ia berjalan dengan lincah, sebagaimana yang ia lakukan sebelumnya dengan kedua lengannya berada di bahu dua gadis ashram. Banyak orang datang untuk mendengarnya berbicara. Gandhi berjalan menuju panggung, menembus keramaian, dan mengatupkan kedua telapak tangannya di depan sebagai ucapan salam. Saat Gandhi malakukannya, seorang anak muda yang dibutakan oleh kebencian muncul di depan Gandhi dan menyapanya dengan gerakan yang sama, lalu menembakkan senjata dengan jarak yang sangat dekat ke dada Gandhi. Sungguh sebuah kehebatan cinta yang ditunjukkan oleh lelaki berpostur kecil ini ketika badannya perlahan roboh ke tanah, hanya mantra yang keluar dari mulutnya, rama, rama, rama. Yang artinya aku memaafkanmu, aku memaafkanmu, aku memaafkanmu.




Bab 6
Kronologi, Peta, dan Catatan

1869
Mohandas Karamchand Gandhi lahir pada 2 Oktober di Porbandar, India bagian barat laut.
1883
Menikahi Kasturbai, keduanya berusia 13 tahun.
1885
Ayah Gandhi wafat.
1888
Anak pertama, harilal lahir. Kemudian Gandhi berlayar dari Bombay ke London untuk belajar ilmu hukum.
1890
Bergabung dengan komunitas vegetarian, bersama para teosofi membaca Bhagavad Gita.
1891
Dipanggil pengadilan, Gandhi kembali ke India, ibunya, Putlibai wafat. Percobaan pertama untuk terjun ke dunia hukum tidak berhasil.
1892
Anak kedua, Manilal lahir.
1893
Berangkat ke Natal, Afrika Selatan, dalam ikatan kontrak 1 tahun dengan firma hokum milik muslim asal Porbandar.
1895
Menegakkan praktik hukum yang sukses di Durban.
1898
Anak ketiga, Ramdas lahir.
1900
Anak keempat, Devadas lahir.
1901
Kembali ke India, menghadiri kongres nasional India.
1902
Dipanggil kembali ke Afrika Selatan oleh komunitas India untuk advokasi hak-hak orang India.
1914
Pergi ke London, menawarkan untuk membangun Korps Ambulans India, tetapi jatuh sakit, kemudian pergi ke India.
1915
Tiba di India, dinamai Mahatma “jiwa yang hebat”, mendirikan ashram di Kochrab,  menghadiri kongres Nasional India.
1922
Membatalkan pembangkangan publik terkait tindak kekerasan di Chauru Chaura. Ditangkap, mengaku bersalah di pengadilan, dijatuhi hukuman 6 tahun di Penjara Yeravda.
1924
Menjalani operasi usus buntu, dibebaskan dari penjara, berpuasa untuk persatuan Hindu-Muslim, maju menjadi presiden kongres.
1930
Meninggalkan Sabarmati dalam Salt March, meluncurkan Salt Satyagraha di Dandi, dipenjara bersama pimpinan kongres.
1931
Dibebaskan dari penjara bersama para pimpinan kongres yang lain, berlayar ke London untuk Konferensi Meja Bundar II.
1936
Mendirikan ashram Sevagram “desa pelayanan” di India Tengah.
1940
Diminta oleh kongres untuk memimpin satyagraha menentang Inggris, memulai kampanye pembangkangan sipil individual.
1942
Meluncurkan kampanye “Quit India”, Gandhi dipenjara bersama Mahadev Desai dan Kasturbai, Mahadev Desai wafat.
1944
Kasturbai wafat, Gandhi dibebaskan dari penjara.
1946
Dibunuh ( 30 Januari ) ketika melakukan doa bersama.



Bab 7
Penutup

Bagaimana nirkekerasan bekerja
            Dalam kondisi tertentu semua pria dan wanita memiliki kekuatan yang luar biasa. Dan tindakan mereka yang meresap kedalam dampaknya menjadi sangat menarik. Mereka tidak mengalahkan lawan dengan kekuatan, tetapi menghilangkannya perlahan, dengan persetujuan sendiri. Menanamkan energy perlawanan dengan metode nirkekerasan berarti mengabaikan kekuatan aktifnya. Ada kekuatan yang luar biasa didalam satyagraha, Gandhi mengatakan bahwa satyagraha bisa menyekesaikan masalah manusia yang paling sulit ketika dipahami dengan benar.

Ahimsa
            Ahimsa dan kebenaran saling terkait sehingga tidak mungkin dipisahkan. Mereka bagaikan dua sisi mata koin atau cakram logam yang mulus. Siapa yang bisa membedakan mana yang bagian depan dan mana yang bagian belakang. Bagaimanapun, Ahimsa adalah cara, dan kebenaran adalah tujuan akhir.

Satyagraha
            Satyagraha tidak seperti kekerasan, mencoba untuk mengeluarkan pihak musuh dari solusi. Sebaliknya, satyagraha tidak memandang lawan sebagai musuh yang harus dikalahkan, tetapi sebagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam mencari solusi dari konflik.

Satyagraha saat ini
            Selama individu-individu dalam lingkungan kerja ataupun lingkungan masyarakat menempatkan kepentingan pribadinya sebagai prioritas utama, maka friksi tidak dapat dihindari. Tugas satyagraha adalah untuk meminimalkan kepentingan pribadi dan lebih memprioritaskan kepentingan bersama.

Comments

Popular posts from this blog

makalah kerajaan kerajaan islam di indonesia

Download soal UM-PTKIN 2017

Soal mandiri UIN Sunan Kalijaga tahun 2017