Rangkuman oleh:
Nur Faridah
25
XI MIPA 6
SMAN 1 Wonosobo
Daftar Isi
Sampul…………………………………………………………………………..…1
Rangkuman
oleh…………………………………………………..…………...…..2
Daftar isi……………………………………………………………………….…..3
Identitas buku……………………………………………….…………………......4
Bab 1
Gandhi dahulu dan
sekarang………………………………………………………5
Bab 2
Transformasi…………………………………………………………………..…..7
Bab 3
Jalan kasih saying…………………………………………………………...……..9
Bab 4
Ibu dan anak…………………………………………………………….………..10
Bab 5
Gandhi yang agung………………………………………………………..……..11
Bab 6
Kronologi, peta, dan
catatan………………………………………………….....12
Bab 7
Penutup…………………………………………………………..……………….13
Identitas Buku
1. Judul : Gandhi The Man
2. Pengarang : Eknath Easwaran
3. Penerjemah : Yendhi Amalia dan Hari Mulyana
4. Penerbit : Penerbit Bentang ( PT Bentang
Pustaka )
5. Cetakan : Pertama
6. Tahun
Terbit : November 2013
7. Tebal
Buku : xvi + 265 halaman
Bab
1
Gandhi,
Dahulu dan Sekarang
Dibesarkan
dalam India nya Gandhi
Aku
lebih suka mengatakan bahwa aku dibesarkan dalam India-nya Gandhi, bukan dalam
Indian-nya Inggriskarena ia mendominasi duniaku layaknya sebuah patung
raksaasa.
Masa-masa
kuliahku merupakan masa yang penuh gejolak dalam urisan Negeri India. Pada
malam hari, tanggal 31 desember 1927 kongres India mendeklarasikan kemerdekaan
dan mengibarkan bendera India. Semboyannya, murni Gandhi, berasal dari kitab
tertua kami: Satyam eva gayate ‘kebenaran
selalu menang’. Jawaharlal Nehhru mengatakan bahwa pada malam itu “kami telah
membuat janji dengan takdir”. Seperti halnya orang-orang Amerika dengan
Deklarasi Kemerdekaan meraka, kamiu juga telah membuat janji dengan perang.
The salt march
Semua
ini akan menjadi perang tanpa senjata. Pada Maret 1930, Gandhi menulis kepada
British Viceroy bahwa ia bermaksud untuk mengulirkan perlawanan tanpa kekerasan
dengan bergerak menuju laut untuk melanggar sebuah undang-undang yang
menjadikan penjualan dan pembuatan garam sebagai monopoli pemerintah. Gandhi
menambahkan bahwa ia akan menerima konsekuensinya dengan gembira dan bahwa ia
mengundang seluruh India untuk melakukan hal yang sama.
Aksi
nirkekerasan tetap bertahan. Kami “mempertahankan sumpah” hari demi hari,
mengisi penjara sampai penuh sesak secara harfiah. Banyak veteran dari tempo
itu mengenang masa mereka di penjara sebagai titik puncak dalam kehidupan
mereka, Gandhi telah menciptakan rencana kehormatan untuk aksi “menderita demi
kebenaran”.
Gandhi
di ashram-nya
Pendidikan
tingkat sarjana membawaku ke universitas di India pusat, sangat dekat dengan
ashram-nya Gandhi, sebuah komunitas kecil yang disebut Sevagram “desa
pelayanan”.
Gandhi
adalah pria usia tujuh puluhan yang setiap hari terbebani oleh tanggung jawab
atas empat ratus juta jiwa. Ia pastinya hidup dibawah tekanan berat lima belas
jam sehari, setiap hari, selama barangkali lima puluh tahunan. Mengapa ia tidak
terlihat seperti kepayahan? Bagaimana ia bisa menjaga kesegaran ini? Apa yang
menjadi sumber dari vitalitas dan selera humor yang rupanya tidak terbatas ini?
Ayat-ayat
dari Gita merupakan kunci dalam kehidupan Gandhi. Ayat-ayat ini bukan
menjelaskan seorang pemimpin politik, melainkan seoranghamba Tuhan, dengan
kata-kata yang paling tinggi yang mungkin diucapkan oleh manusia. Ayat-ayat ini
tidak mengatakan apa yang harus dilakukan dengan hidup kita, tetepi apa yang
harus menjadi tujuannya. Itu semua adalah universal.
nirkekerasan
Gandhi
menjelaskan bahwa kejahatan hanya akan menjadi nyata selama kita mendukungnya.
Hakikat dari berpegang pada kebenaran adalah menarik dukungan dari apa yang
salah. Jika cukup banyak orang yang melakukan ini, bahkan ia menegaskan bahwa
jika ada satu orang saja yang melakukannya dengan sungguh-sungguh, kejahatan
pasti akan tumbang akibat kurangnya dukungan.
Pesan
Gandhi
nirkekerasan
merupakan pola pikir, pola hidup, bukan sebuah taktik, melainkan sebuah cara
untuk mendayagunakan kasih saying dalam menyelesaikan masalah, memperbaiki
hubungan, dan secara umum meningkatkan kualitas hidup kita.
Kehidupan
spiritual tidak berarti harus menarik diri ke biara atau gua-gua. Semua itu
bisa dikejar ditengah-tengah keluarga, komunitas, dan karier pelayanan tanpa
pamrih.
Bab 2
Transformasi
Tahun-tahun awal di India, London,
dan Afrika Selatan
Tidak
ada yang istimewa dari Mohandas Karamchand Gandhi yang lahir pada tanggal 2
Oktober 1869, kecuali mungkin bahwabia memang benar-banar pemalu. Ia tidak
memiliki bakat yang luat biasa. Ia menyelesaikan sekolah sebagai murid yang
sedikit kurang dari rata-rata.
Pada umur 13 tahun, saat masih duduk
di sekolah tingkat atas, Gandhi menikah dengan Kasturbai.
Gandhi lulus dari sekolah tingkat
atas dengan nilai rata-rata yang pas-pasan dan dengan keras kepala melanjutkan
ke perguruan tinggi. Pamannya menyarankan Gandhi harus pergi ke London untuk
belajar hukum, hanya butuh tiga tahun untuk menjadi seorang pengacara dan
ijasah dari London di India-nya Inggris tampak menjajikan untuk memebawa
kesuksesan.
Bulan-bulan pertama di Inggris
merupakan mimpi buruk baginya. Segala hal disekitarnya sangat berbeda, semua
yang ia katakan dan ia lakukan tampak janggal.
Setelah tiga tahun di London, Gandhi
berhasil lulus dalam ujian, dipanggil sebagai pengacara, dan mendaftarka diri di
Pengadilan Tinggi. Pada hari berikutnya ia berlayar pulang, kaver tentang
ibunya yang sakit benar-baner membuatnya menderita. Kakak laki-lakinya menanti
kedatanganya di dermaga, ibu mereka telah meninggal sebelum Gandhi sempat
kembali. Tahu betapa ia mencintai ibunya, mereka menunda memberitahunya.
Gandhi mengubur kesedihannya
dan berusa untuk mengalihkan perhatian
pada masa depannya yang menjajikan di bidang hukum. Namun, di Rajkot, kota
tempat ia bersekolah dulu, ia segera menjadi orang gagal. Bukan saja ia tidak
tahu bagaimana menerapkan prinsip-prinsip hukum ke dalam situasi tertentu,
pembelajarannya tentang buku-buku Inggris tidak sedikitpun memberinya
pengetahuan tentang hukum India.
Di Bombay juga tidak lebih baik.
Kolega-koleganya mulai mengolok-olok dengan sebutan “pengacara tanpa tas”.
Melalui
kakaknya, sebuah perusahaan muslim lokal menawari Gandhi kontrak satu tahun
dengan kantor meraka di Afrika Selatan.ua mendapatkan posisi sebagai juru tulis
rendahan, jauh di bawah gaji dan gengsi yang layak untuk pendidikan
Inggris-nya.
Kemudian, tanpa sadar Gandhi telah
menemukan rahasia kesuksesannya. Ia mulai memandang setiap kesulitan sebagai
peluang untuk pelayanan, sebuah tantangan yang bisa memancing sumber kecerdasan
dan imajinasi yang lebih besar dari dalam dirinya. Dan pada umur 27 tahun
Gandhi berada di puncak kekayaan, semua yang ia inginkan akhirnya berada di
dalam genggamannya. Ia telah mencapai tahap ketika kebanyakan eksperimen anak
muda mencapai akhir.
Cita-cita akan pelayanan tanpa pamrih
telah mempengaruhi Gandhi dan menyebabkan perubahan drastis dalam setiap aspek
kehidupannya. Gandhi tak lagi terlihat dalam balutan pakaian Eropa yang mahal,
ia telah menyederhanakan setiap bagian kecil dalam rumah tangganya.
Perjuangan dalam negeri di Afrika
Selatan menjadi tempat latihan Gandhi dalam mempelajari seni ”hidup untuk orang
lain dibandingkan dengan diri sendiri”. Kelak ia akan menerapkan pelajaran yang
sama dalam skala global sehingga pada akhirnya seluruh dunia menjadi
keluarganya.
Bab 3
Jalan kasih sayang
Nirkekerasan di Afrika Selatan dan
India
“saya
menolak kekerasan karena saat terlihat menghasilkan kebaikan, kebaikan itu
hanyalah sementara, keburukan yang dihasilkan adalah kekal”. Ucap Gandhi. Ia
membuat keputusan untuk tidak pernah menyerah pada kekerasan. Dan tidak pernah
menggunakan kekerasan untuk memenangkan sebuah tujuan.
Pada
tahun 1906, ketika Gandhi berumur 37 tahun, pendirian yang mendalam ini
berkembang menjadi inspirasi untuk perlawanan tanpa kekerasan besar-besaran.
Satyagraha, nam yang Gandhi berikan pada cara baru dalam mengatasi
ketidakafilan ini, berarti berpegang pada kebenaran. Gandhi menguji satyagraha
di Afrika Selatan selama tujuh tahun dan memperlihatkan bahwa itu bekerja. Ia
pulang ke India sebagai pensiunan yang berpengalaman dalam perlawanan tanpa
kekerasan. Ia yakin bisa membenaskan India secara politik dari kekuasaan
Inggris tanpa perang, tanpa kekerasan, jika pendududk India bersedia menerima
kepemimpinanya dan patuh sepenuhnya dengan syarat tanpa kekerasan yang ia
sodorkan ke hadapan mereka.
Satya
dan Ahimsa, kebenaran dan nirkekerasan, menjadi semboyan tetap Gandhi. Dalam
pengalamannya keduanya adalah dua sisi mata uang yang sama, dua cara dalam
memandang kenyataan yang dialami. Ia berkampanye dari Himalaya ke selatan
hingga Ceylon. Dimana-mana pesannya tetap sama, “kita semua adalah satu, ketika
kau mengakibatkan penderitaan kepada orang lain, kau membawa penderitaan kepada
dirimu sendiri. Ketika kau melemahkan orang lain, kau melemahkan dirimu
sendiri, melemahkan seluruh bangsa”.
Pada
1 Januari 1930, tepat tengah malam, kongres india mengangkat bendera atas
sebuah Negara baru untuk mengantarkan perjuangan itu menuju kemerdekaan
seutuhnya.
Gandhi
begitu sering ditahan, ia begitu terlepas dari lingkungan fisiknya sehingga
masuk penjara tidak mengganggu pekerjaannya sama sekali. Baginya penjara bukan
sebuah penderitaan, melainkan puncak dari kejayaan karena ia tahu bahwa
kemampuan untuk berani menderita demi cita-cita yang lebih tinggi adalah
kekuatan yang akan membuat semua pria dan wanita di India merdeka.
Gandhi mendapat undangan dari Lord
Irwin di sel Penjara Yeravda, ia diundang untuk menghadiri Konferensi Meja
Bundar di London.
Bab 4
Ibu dan anak
Bhagavad Gita sebagai sumber
kekuatan spiritual
Seorang jurnalis dari Amerika yang
telah mengikuti misi Gandhi selama bertahun-tahun dengan penuh kekaguman pada
akhirnya bertanya kepadanya, “Bisakah Anda sebutkan rahasia hidup Anda dalam
tiga kata?”
“iya”,
jawab Gandhi yang tak kuasa menolak tantangan sambil terkekeh “tinggalkan dan
nikmatilah!”. Bagi Gandhi, keseluruhan isi Bhagavad Gita hanyalah tafsiran tiga
kata sederhana itu yang menjadi puncak kebijaksanaan manusia. Ketiga kata
tersebut memiliki makna bahwa untuk dapat menikmati hidup, kita tidakboleh
dengan egoisnya bergantung pada apapun, uang, harta benda, kekuasaan, atau
gengsi, bahkan keluarga atau teman. Ketika kita melekat pada hal-hal tersebut
kita menjadi tahanannya.
Selama
Konferensi Meja Bundar di London, Gandhi memperjuangkan misi kemerdekaan India
pada setiap detik hari-harinya. Hal ini menjadi daya tarik spontan yang
langsung memikat masyarakat Inggris karena mereka merasa Gandhi seutuhnya
adalah serupa dengan pesan-pesan yang ia perjuangkan.
Keberaniaan
bukanlah sesuatu yang dimiliki Gandhi sejak lahir. Bahkan pada waktu kecil ia
takut pada pencuri, hantu dan ular. Gandhi hanya memiliki kapasitas ketahanan
diri yang terus berkembang dan hasrat tinggi untuk membuat dirinya lebih kuat.
Seorang
pelayan tua keluarga Gandhi yang bernama Rambha adalah orang pertama yang
membantunya, “tidak ada salahnya mengakui bahwa kamu takut”, katanya. “namun
ketika sesuatu mengancammu, alih-alih melarikan diri, tetaplah diam di tempat
dan ucapkan mantra rama, rama berulang-ulang dibenakmu. Ini bisa mengubah rasa
takut menjadi keberanian”.
Bab 5
Gandhi yang Agung
Nirkekerasan dalam segala perkara
kehidupan
“cinta tidak pernah meminta, ia selalu memberi.
Cinta selalu menderita tidak pernah membenci, tidak pernah membalas dendam demi
dirinya sendiri”.
“kita harus menjadikan kebenaran dan nirkekerasan
tidak hanya sebagai praktik individu, tetapi juga untuk dipraktikan oleh
kelompok, masyarakat, dan negara. Itulah mimpi saya. Saya akan hidup dan mati
demi mewujudkan mimpi ini. Keyakinan
saya akan membantu saya menemukan kebenaran-kebenaran baru setiap harinya”.
Pada
malam hari ketika tragedi akhir terjadi. Gandhi sedang berada di Delhi
menikmati detik-detik terakhir dalam permohonan untuk penyatuan Hindhu-Islam.
Ketika tiba saatnya untuk doa bersama, ia berjalan dengan lincah, sebagaimana
yang ia lakukan sebelumnya dengan kedua lengannya berada di bahu dua gadis
ashram. Banyak orang datang untuk mendengarnya berbicara. Gandhi berjalan
menuju panggung, menembus keramaian, dan mengatupkan kedua telapak tangannya di
depan sebagai ucapan salam. Saat Gandhi malakukannya, seorang anak muda yang
dibutakan oleh kebencian muncul di depan Gandhi dan menyapanya dengan gerakan
yang sama, lalu menembakkan senjata dengan jarak yang sangat dekat ke dada
Gandhi. Sungguh sebuah kehebatan cinta yang ditunjukkan oleh lelaki berpostur
kecil ini ketika badannya perlahan roboh ke tanah, hanya mantra yang keluar
dari mulutnya, rama, rama, rama. Yang artinya aku memaafkanmu, aku memaafkanmu,
aku memaafkanmu.
Bab 6
Kronologi, Peta, dan Catatan
1869
|
Mohandas
Karamchand Gandhi lahir pada 2 Oktober di Porbandar, India bagian barat laut.
|
1883
|
Menikahi
Kasturbai, keduanya berusia 13 tahun.
|
1885
|
Ayah
Gandhi wafat.
|
1888
|
Anak
pertama, harilal lahir. Kemudian Gandhi berlayar dari Bombay ke London untuk
belajar ilmu hukum.
|
1890
|
Bergabung
dengan komunitas vegetarian, bersama para teosofi membaca Bhagavad Gita.
|
1891
|
Dipanggil
pengadilan, Gandhi kembali ke India, ibunya, Putlibai wafat. Percobaan
pertama untuk terjun ke dunia hukum tidak berhasil.
|
1892
|
Anak
kedua, Manilal lahir.
|
1893
|
Berangkat
ke Natal, Afrika Selatan, dalam ikatan kontrak 1 tahun dengan firma hokum
milik muslim asal Porbandar.
|
1895
|
Menegakkan
praktik hukum yang sukses di Durban.
|
1898
|
Anak
ketiga, Ramdas lahir.
|
1900
|
Anak
keempat, Devadas lahir.
|
1901
|
Kembali
ke India, menghadiri kongres nasional India.
|
1902
|
Dipanggil
kembali ke Afrika Selatan oleh komunitas India untuk advokasi hak-hak orang
India.
|
1914
|
Pergi
ke London, menawarkan untuk membangun Korps Ambulans India, tetapi jatuh
sakit, kemudian pergi ke India.
|
1915
|
Tiba
di India, dinamai Mahatma “jiwa yang hebat”, mendirikan ashram di
Kochrab, menghadiri kongres Nasional
India.
|
1922
|
Membatalkan
pembangkangan publik terkait tindak kekerasan di Chauru Chaura. Ditangkap,
mengaku bersalah di pengadilan, dijatuhi hukuman 6 tahun di Penjara Yeravda.
|
1924
|
Menjalani
operasi usus buntu, dibebaskan dari penjara, berpuasa untuk persatuan
Hindu-Muslim, maju menjadi presiden kongres.
|
1930
|
Meninggalkan
Sabarmati dalam Salt March, meluncurkan Salt Satyagraha di Dandi, dipenjara
bersama pimpinan kongres.
|
1931
|
Dibebaskan
dari penjara bersama para pimpinan kongres yang lain, berlayar ke London
untuk Konferensi Meja Bundar II.
|
1936
|
Mendirikan
ashram Sevagram “desa pelayanan” di India Tengah.
|
1940
|
Diminta
oleh kongres untuk memimpin satyagraha menentang Inggris, memulai kampanye
pembangkangan sipil individual.
|
1942
|
Meluncurkan
kampanye “Quit India”, Gandhi dipenjara bersama Mahadev Desai dan Kasturbai,
Mahadev Desai wafat.
|
1944
|
Kasturbai
wafat, Gandhi dibebaskan dari penjara.
|
1946
|
Dibunuh
( 30 Januari ) ketika melakukan doa bersama.
|
Bab 7
Penutup
Bagaimana nirkekerasan bekerja
Dalam kondisi tertentu semua pria
dan wanita memiliki kekuatan yang luar biasa. Dan tindakan mereka yang meresap
kedalam dampaknya menjadi sangat menarik. Mereka tidak mengalahkan lawan dengan
kekuatan, tetapi menghilangkannya perlahan, dengan persetujuan sendiri.
Menanamkan energy perlawanan dengan metode nirkekerasan berarti mengabaikan
kekuatan aktifnya. Ada kekuatan yang luar biasa didalam satyagraha, Gandhi
mengatakan bahwa satyagraha bisa menyekesaikan masalah manusia yang paling
sulit ketika dipahami dengan benar.
Ahimsa
Ahimsa
dan kebenaran saling terkait sehingga tidak mungkin dipisahkan. Mereka bagaikan
dua sisi mata koin atau cakram logam yang mulus. Siapa yang bisa membedakan
mana yang bagian depan dan mana yang bagian belakang. Bagaimanapun, Ahimsa
adalah cara, dan kebenaran adalah tujuan akhir.
Satyagraha
Satyagraha
tidak seperti kekerasan, mencoba untuk mengeluarkan pihak musuh dari solusi.
Sebaliknya, satyagraha tidak memandang lawan sebagai musuh yang harus
dikalahkan, tetapi sebagai pihak yang ikut berpartisipasi dalam mencari solusi
dari konflik.
Satyagraha saat ini
Selama individu-individu dalam
lingkungan kerja ataupun lingkungan masyarakat menempatkan kepentingan
pribadinya sebagai prioritas utama, maka friksi tidak dapat dihindari. Tugas
satyagraha adalah untuk meminimalkan kepentingan pribadi dan lebih
memprioritaskan kepentingan bersama.
Comments
Post a Comment